Galaksi Bukan Basa Basi
Galaksi Fc. adalah klub sepak bola Desa Tegalrejo yang terbentuk di era 90'an tepatnya tahun 1996. Berawal dari semangat sekumpulan anak-anak muda Desa Tegalrejo yang saat itu sedang "Demam Bola" dengan adanya perhelatan Piala Eropa 1996, antusias pemuda Desa Tegalrejo terhadap sepak bola pada saat itu akhirnya melahirkan sebuah klub sepak bola Desa Tegalrejo yang diberi nama GALAKSI (Tegalrejo Beraksi)
Ide nama Galaksi Sendiri muncul dari A. Ikhwan (Sekdes/tokoh pemuda) pada saat itu, sementara warna OREN dipilih sebagai warna kebesaran karena gaya permainan Galaksi terinspirasi "Total Foot Ball" milik Timnas "Orange" Belanda yang saat itu berlaga dipentas Piala Eropa 1996.
Ada cerita unik tentang Burung Bangau dan Galaksi Fc, ketika itu kebetulan sedang musim pancaroba saat para pemain Galaksi sedang bermain bola tiba-tiba datang puluhan burung bangau membentuk berbagai macam formasi menari-nari tepat diatas Lapangan dimana para pemain Galaksi sedang bermain bola, seakan-akan sekumpulan bangau tersebut sedang merayakan lahirnya Galaksi Fc. Dengan adanya fenomena itu akhirnya burung bangau resmi dijadikan sebagai Lambang kebesaran Galaksi Fc.
Diawal Galaksi Fc. terbentuk banyak nama-nama beken yang menjadi idola masyarakat Tegalrejo pada saat itu sebut saja Dinda, Sudarno, Subekan, Fauzi (Alm) Madari dll. Yang mana mereka adalah tulang punggung Galaksi dalam berlaga diberbagai pertandingan. Sementara generasi setelahnya ada nama beken seperti Mat Rokim, Fadli, Fandi, Muswanto dll.
Tahun bertahun Galaksi Fc. terus berkembang berbagai macam stok pemain berbakat dari Galaksi Junior semakin Melimpah sebut saja Sukodono, Dikin, Nurman, Agus, Fatno, Tarsu, Suyatno dll mereka itu yang kelak menjadi tulang punggung Galaksi Fc di awal Millenium 2000an, namun sudah menjadi masalah klasik sebuah klub sepak bola perdesaan pada umumnya yaitu tentang kendala ekonomi oleh para pemainnya, karena dimaklumi pemain Galaksi bukanlah pemain profesional sehingga diusia produktif meraka harus berjibaku untuk mencukupi ekonomi untuk masa depan mereka, hal tersebut membuat Galaksi Fc mengalami pasang surut dalam perkembangannya. Akan tetapi seperti sudah menjadi sebuah kultur sepak bola di Tegalrejo yang tidak pernah kehabisan stok pemain sepak bola hingga lahir generasi berikutnya seperti Hahan, Suliswanto, Murtadlo, Rohman, Mukid dkk.
Ditengah pasang surutnya perkembangannya di Tahun ini (2022) Galaksi Fc. mengikuti Kompetisi antar Desa yang diselenggarakan Oleh Pemerintah Kecamatan Widang. Dengan semangat tinggi dan pengalaman yang telah dirasakan saat mengikuti turnamen sebelumnya saat ini Galaksi Fc. berhasil melaju ke babak semi final setelah melibas Sumberjo Fc. dengan Skor 7 – 4 dan meluluh lantahkan Kujung Fc. 5 – 2. Di semi final Galaksi Fc Akan menerima tantangan Minohorejo Fc. ekspektasi tinggi dirasakan oleh Skuad Galaksi Fc. yang saat ini dinahkodahi duet pelatih “Bagus-Full”. Nur Huda dkk diharapkan tetap bisa meneruskan tren positif dalam turnamen ini sehingga bisa meraih hasil maksimal, dengan harapan bisa membangkitkan kembali Antusias persepak bolaan di Desa Tegalrejo.(Red.xaiv14)